Diterbitkan pada: 05/08/2025
Dili, Kemendikdasmen — Mengakhiri masa tugasnya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) pada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, Ikhfan Haris, menerima sejumlah penghargaan prestisius dari Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste atas kontribusinya dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia–Timor-Leste di bidang pendidikan, budaya, bahasa, sosial, dan seni. Penghargaan pertama diserahkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor-Leste (Ministério do Ensino Superior, Ciência e Cultura/MESCC) dalam sebuah seremoni resmi di Aula Kementerian MESCC, Dili, Selasa (22/7). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Koordinator Bidang Sosial Timor-Leste, Mariano Assanami Sabino, disaksikan oleh jajaran pejabat tinggi kementerian. Penghargaan kedua diberikan oleh Presiden Republik Demokratik Timor-Leste, José Ramos-Horta, dalam bentuk Ordem de Timor-Leste – Grau Medalha, yang merupakan penghargaan negara tertinggi Timor-Leste. Prosesi penganugerahan berlangsung khidmat di Istana Kepresidenan, pada Kamis (24/7). Penghargaan ini diberikan kepada individu yang dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pembangunan nasional Timor-Leste dan penguatan hubungan internasionalnya. Presiden José Ramos-Horta menyampaikan apresiasi atas peran aktif Atdikbud KBRI Dili dalam mempererat kerja sama pendidikan dan kebudayaan kedua negara. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Indonesia melalui fasilitasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan tidak kurang dari 1.767 beasiswa kepada mahasiswa asal Timor-Leste untuk melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Atas nama pribadi dan institusi, saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste atas penghargaan ini. Apresiasi ini bukan semata-mata untuk saya pribadi, tetapi juga untuk seluruh elemen bangsa Indonesia yang turut berperan aktif dalam menjalin kemitraan pendidikan dan kebudayaan yang setara dan saling menghormati,” ujar Ikhfan Haris usai menerima penghargaan di Istana Kepresidenan. Menurut Ikhfan, kerja sama bilateral yang kuat antara Indonesia dan Timor-Leste tidak hanya dibangun lewat diplomasi formal, tetapi juga melalui hubungan antar masyarakat yang hangat dan setara. "Pendidikan dan kebudayaan adalah jembatan yang kokoh untuk saling mengenal dan saling memahami. Kita tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga nilai, harapan, dan persahabatan," imbuhnya. Di samping itu, Atdikbud KBRI Dili juga dinilai berhasil mengembangkan program-program soft diplomacy yang berdampak nyata, termasuk kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), pameran pendidikan, pertunjukan budaya, pelatihan seni, dan inisiatif kerja sama antar lembaga pendidikan. Sebagai bagian dari amanat diplomasi pendidikan dan kebudayaan Indonesia, Pusat Budaya Indonesia (PBI) yang dikelola di bawah koordinasi Atdikbud KBRI Dili juga telah menjadi ruang interaksi lintas budaya yang strategis dan inklusif bagi masyarakat Timor-Leste. Penghargaan-penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan resmi Pemerintah Timor-Leste atas kontribusi Indonesia dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di negara sahabat. Momentum ini sekaligus mempertegas pentingnya kerja sama bilateral yang terus diperkuat melalui pendekatan yang bersifat edukatif, humanis, dan berkelanjutan. (Trio/PBI)
Penulis: Rayhan Parady
Editor: Denty Anugrahmawaty