Diterbitkan pada: 19/12/2025
Jakarta, 19 Desember 2025 - Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), secara resmi membuka kegiatan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Connect 2025. Forum ini menghadirkan 47 karya inovasi teknologi pembelajaran dari 17 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (K/L/Pemda) sebagai bentuk penguatan kolaborasi lintas instansi dalam mendukung transformasi pembelajaran berbasis teknologi. PTP Connect 2025 diikuti oleh sekitar 250 peserta yang berasal dari 84 unit kerja pada 44 instansi. Peserta terdiri atas pimpinan unit kerja instansi pengguna Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF PTP), pejabat fungsional PTP dari seluruh Indonesia, pengelola SDM JF PTP, serta perwakilan instansi pembina jabatan fungsional. Kegiatan ini menjadi wadah berbagi praktik baik sekaligus penguatan jejaring antarinstansi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran. Para ekshibitor menampilkan inovasi dalam bentuk poster konsep dan poster produk yang menggambarkan proses pengembangan, implementasi, hingga dampak pemanfaatan teknologi pembelajaran di unit kerja masing-masing. Rangkaian konferensi PTP Connect 2025 menghadirkan 18 narasumber dari unsur pimpinan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta praktisi teknologi pembelajaran. Narasumber berasal dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian PANRB, Kementerian Keuangan, Kementerian Sekretariat Negara, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), Kementerian Perhubungan, Badan Narkotika Nasional (BNN), BKPM, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, serta Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menyampaikan bahwa PTP Connect 2025 merupakan forum strategis yang diselenggarakan oleh Pusdatin selaku instansi pembina Jabatan Fungsional PTP. “PTP Connect 2025 menjadi ruang berkumpul bagi para pejabat fungsional PTP untuk berbagi praktik baik dalam pembelajaran berbasis teknologi. PTP tidak hanya berada di lingkungan pendidikan, tetapi juga tersebar di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dengan jumlah sekitar 1.958 orang,” ujar Yudhistira di Jakarta, Rabu (17/12). Ia menjelaskan bahwa PTP memiliki peran penting dalam mendorong pembelajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya aparatur sipil negara (ASN). “PTP berperan mendorong peningkatan kualitas SDM ASN melalui teknologi pembelajaran, sehingga lingkungan kerja tidak hanya menjadi tempat bekerja, tetapi juga menjadi tempat belajar,” lanjutnya. Yudhistira menekankan pentingnya portofolio pembelajaran bagi setiap ASN. Menurutnya, setiap ASN perlu memiliki jalur belajar dan perjalanan kompetensi yang jelas. “Setiap ASN memiliki portofolio, current path, dan learning journey apa yang ingin dipelajari dan dikembangkan,” katanya. Pendekatan pembelajaran diarahkan pada prinsip mindful, meaningful, dan joyful learning melalui berbagai metode. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM merupakan faktor utama dalam menghasilkan kinerja yang berdampak. “Tidak akan mungkin menghasilkan output dan dampak yang besar tanpa SDM yang terus belajar dan memiliki keterampilan yang relevan,” tuturnya. Sejalan dengan penguatan kompetensi aparatur, Yudhistira mencontohkan pemanfaatan hasil kerja PTP di lingkungan Kemendikdasmen. “Pada Januari 2025, kami meluncurkan Rumah Pendidikan sebagai hasil kerja bersama para PTP, khususnya di Pusdatin. Rumah Pendidikan dikembangkan untuk mendorong perubahan dari pendekatan schooling menuju learning, sehingga pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan berkelanjutan,” jelasnya. Tentang PTP Connect 2025 PTP Connect 2025 merupakan respons terhadap perubahan kebijakan tata kelola kinerja jabatan fungsional yang kini berorientasi pada target dan capaian organisasi. Jumlah Pengembang Teknologi Pembelajaran secara nasional terus mengalami peningkatan di mana saat ini mencapai 2.958 pejabat fungsional, dan sebanyak 2.876 di antaranya berada di luar lingkungan pendidikan. “Kondisi ini menunjukkan bahwa peran PTP semakin dibutuhkan lintas sektor, baik di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah,” ujar Yudhistira. Harapannya, PTP Connect 2025 dapat memperkuat peran PTP sebagai jabatan fungsional yang berkontribusi nyata dalam mendukung pembangunan SDM, sains, teknologi, dan pendidikan. (Penulis: Ikke/Intan || Editor: Irfan/Denty)
PTP Connect 2025 menjadi momentum penting dalam penguatan ekosistem teknologi pembelajaran di lingkungan pemerintahan. Melalui forum ini, para peserta memperoleh wawasan baru, bertukar praktik baik, serta mendorong lahirnya inovasi pembelajaran yang lebih adaptif, efektif, dan selaras dengan kebutuhan pembangunan nasional.
Penulis: Penulis BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty