pendidikan_untuk semua Ramah rumah_pendidikan
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Pemanfaatan Rumah Pendidikan dalam Pameran Inovasi Permainan Pembelajaran Digital

Diterbitkan pada: 17/12/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, Kemendikdasmen — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) terus mendorong pemanfaatan Rumah Pendidikan sebagai ruang pembelajaran digital terintegrasi yang menyatukan berbagai layanan pendidikan dalam satu pintu. Platform ini telah dimanfaatkan oleh 3,5 juta pengguna sebagai solusi pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan mudah diakses, khususnya untuk menjangkau daerah di luar kota besar.Dalam acara tersebut, terdapat pameran permainan digital interaktif, yang menampilkan karya-karya terpilih hasil Hackathon Rumah Pendidikan, yang menghadirkan permainan pembelajaran digital interaktif dari berbagai jenjang Pendidikan. Program ini melibatkan ribuan guru dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan perminan pembelajaran digital dengan kolaborasi dari Google dan Canva.

Head of Tribe Platform Rumah Pendidikan, Dendy Muharsyah Emiral, menjelaskan bahwa Rumah Pendidikan dikembangkan untuk mengintegrasikan layanan digital pendidikan yang sebelumnya tersebar di berbagai aplikasi. “Rumah Pendidikan dikembangkan sebagai satu pintu yang menyatukan seluruh layanan digital pendidikan agar lebih mudah diakses oleh guru, peserta didik, dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan Rumah Pendidikan juga diarahkan untuk memperluas akses terhadap materi pendidikan berkualitas, khususnya bagi masyarakat di luar wilayah perkotaan. “Melalui Rumah Pendidikan, materi pembelajaran berkualitas dapat diakses secara gratis sehingga mendukung pemerataan kesempatan belajar,” katanya.

Sebagai contoh, Dendy menceritakan pengalaman pemanfaatan Rumah Pendidikan oleh peserta didik di daerah. Ia menyebutkan seorang siswa sekolah dasar di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang secara mandiri memanfaatkan fitur latihan soal dan materi pembelajaran melalui Rumah Pendidikan. Pemanfaatan tersebut tidak hanya membantu siswa memahami materi pelajaran, tetapi juga berdampak pada peningkatan capaian belajar di sekolah.

Lebih lanjut, Dendy menegaskan bahwa Rumah Pendidikan berfungsi sebagai alat pendukung dalam transformasi pembelajaran. “Transformasi pendidikan tidak hanya ditentukan oleh teknologi, melainkan oleh peran guru dan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi tersebut,” ujarnya. Menurutnya, pemanfaatan Rumah Pendidikan diharapkan dapat membantu guru mengelola pembelajaran secara lebih efektif serta mendorong peserta didik untuk belajar secara lebih menarik dan bermakna.

Salah satu karya para pemenang hackathon adalah Permainan Papan Interaktif Digital (s.id/edupid) yang menghadirkan kumpulan gim edukatif seperti Puzzle, Doodle AI, Mesin Koleksi, Permainan Tradisional, dan Perang Antariksa. Media pembelajaran ini dikembangkan oleh guru sekolah dasar dari Kalimantan Selatan sebagai praktik baik pemanfaatan permainan digital dalam pembelajaran.

Poster lainnya menampilkan inovasi layanan dan penguatan numerasi melalui teknologi digital, antara lain Chatbot PAI berbasis WhatsApp yang memberikan layanan informasi cepat bagi Guru Pendidikan Agama Islam serta permainan edukasi hasil Hackathon Rumah Pendidikan 2025 dari Tim TILUWIRA. Selain itu, ditampilkan pula pengembangan permainan edukasi berbasis Interactive Flat Panel (IFP) untuk mendorong pembelajaran kolaboratif dan penguatan berpikir kritis siswa. Seluruh poster dilengkapi dengan QR Code yang memungkinkan pengunjung mencoba langsung gim dan layanan digital yang dipamerkan.

Pemanfaatan Rumah Pendidikan di Satuan Pendidikan

Pemanfaatan Rumah Pendidikan juga dirasakan langsung di satuan pendidikan. Elok Firdaus, guru TK Surya Buana, Jawa Timur, menyampaikan bahwa penggunaan Rumah Pendidikan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi peserta didik. “Setelah menggunakan Rumah Pendidikan, pembelajaran terasa lebih seru karena banyak media interaktifnya,” ungkapnya.

Selain berdampak pada minat belajar siswa, Elok mengatakan platform tersebut juga memudahkan guru dalam menyiapkan bahan ajar. “Di dalamnya sudah tersedia video pembelajaran dan permainan, sehingga kami lebih mudah mencari media dan bahan ajar,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dian, guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengatakan bahwa Ruang GTK di Rumah Pendidikan dimanfaatkan untuk pengelolaan kinerja guru, pelatihan mandiri, serta sebagai referensi perangkat ajar.  “Kami menggunakan Ruang GTK untuk mengerjakan kinerja guru. Selain itu, perangkat ajar seperti modul ajar dan buku teks digital juga kami manfaatkan sebagai referensi mengajar,” tuturnya.

Sementara itu, Dena Arif, guru SMK IT As-Syifa Boarding School, menyoroti pemanfaatan Rumah Pendidikan dari sisi pengembangan profesional guru. Ia mulai menggunakan platform tersebut sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka dan memanfaatkan fitur komunitas pembelajaran serta pelatihan mandiri. “Pelatihan mandiri menjadi fitur yang paling sering saya gunakan untuk pengembangan diri sebagai guru,” ujarnya.

Dena menambahkan bahwa Ruang GTK dan perangkat ajar membantu guru dalam mencari referensi pembelajaran yang relevan. “Kami mengakses bahan ajar, inspirasi pembelajaran, hingga kebutuhan pendidikan profesi guru melalui Rumah Pendidikan,” katanya.

 

Pusdatin Perkuat Integrasi Data Pendidikan melalui Layanan Sekolah Kita

Sebagai bagian pendukung ekosistem Rumah Pendidikan, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen menghadirkan layanan Sekolah Kita yang menyajikan data satuan pendidikan secara terintegrasi dan terbuka untuk publik. Melalui layanan ini, masyarakat dapat menelusuri informasi sekolah, baik negeri maupun swasta, lintas jenjang pendidikan dan wilayah.

Syahrur Riza, Tim Manajemen Data Sekolah Kita, Pusdatin Kemendikdasmen, menyampaikan bahwa Sekolah Kita menyediakan data sekolah secara rinci untuk mendukung pemanfaatan data pendidikan. “Informasi yang tersedia meliputi profil sekolah, data peserta didik, sarana prasarana, serta peta sebaran sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pendidikan,” jelasnya.

Melalui pengembangan Rumah Pendidikan dan layanan pendukung seperti Sekolah Kita, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya dalam memperkuat transformasi pendidikan berbasis digital yang inklusif dan berkelanjutan. Integrasi layanan pembelajaran, data pendidikan, serta pengembangan profesional guru dalam satu ekosistem diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memperluas pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. (Penulis: Ikke, Intan/Editor: Denty A.)

 

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Laman: kemendikdasmen.go.id

X: x.com/Kemdikdasmen

Instagram: instagram.com/kemendikdasmen

Facebook: facebook.com/kemendikdasmen

YouTube: KEMDIKDASMEN

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id

Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

 

#PendidikanBermutuuntukSemua

#KemendikdasmenRamah

Penulis: Denty Anugrahmawaty

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait