Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Program PKK Kemendikdasmen Wujudkan Cita-Cita Siswa Cilacap Berkarier di Negeri Sakura

Diterbitkan pada: 08/12/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Cilacap, Kemendikdasmen – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Vokasi PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaksanakan Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Citra di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/12). Program ini bertujuan membuka akses pelatihan vokasi bagi anak tidak sekolah (ATS) dan masyarakat dari kelompok ekonomi rentan agar memiliki keterampilan kerja serta peluang berkarier di luar negeri, khususnya di Jepang.

Pimpinan LKP Citra, Siti Komaryatun, menyampaikan bahwa pelaksanaan PKK tahun 2025 di LKP Citra merupakan PKK tipe Platinum, dengan kuota 30 peserta sesuai Surat Keputusan yang berlaku. “Kami telah mengikuti Program PKK sejak tahun 2020. Untuk tahun ini, kami bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap untuk menjangkau anak tidak sekolah dan keluarga kurang mampu. Dari proses pendataan ditemukan 77 calon peserta, sementara kuota yang tersedia hanya 30 siswa,” ujarnya.

Selama kurang lebih 3 bulan pelatihan, para peserta dibekali keterampilan dasar caregiver untuk perawatan lansia dan muatan lokal bahasa Jepang dasar. Peserta yang dinyatakan lulus ujian bahasa dan keterampilan akan mengikuti wawancara dengan perusahaan Jepang. “Setelah dinyatakan lolos, peserta akan berangkat menggunakan visa kerja melalui proses e-KTLN (elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) di KP2MI (Kementerian Pelindungan Pekerja Migran). Para peserta ditempatkan di rumah sakit, salah satunya di Social Welfare Corporation IKIIKIKAN, Okayama,” jelas Siti.

Peserta PKK dapat bekerja selama lima tahun dengan kisaran pendapatan Rp15–20 juta per bulan, tinggal di apartemen, dan rata-rata biaya hidup sebesar Rp3- 4 juta per bulan. Untuk biaya administrasi pemberangkatan seperti visa, tiket pesawat, dan tempat tinggal, peserta menggunakan dana talang 100% dan akan dicicil dari pendapatan mereka setelah bekerja.

Harapannya, setelah pemerintah memberikan pembinaan, pendampingan administrasi, serta surat dukungan bagi peserta, para siswa yang kembali ke daerah asal setelah lima tahun bekerja di Jepang dapat memperoleh pembinaan lanjutan dari pemerintah daerah agar dapat berkontribusi di Cilacap. ”Sebagian peserta juga berpeluang kembali bekerja ke Jepang dengan visa baru, bahkan beberapa di antaranya dapat membawa serta keluarganya untuk melanjutkan karier di negeri Sakura,” tambah Siti.

Instruktur LKP Citra, Nur Aisyah, menambahkan bahwa peningkatan kemampuan peserta berlangsung sangat baik selama mengikuti 522 jam pelajaran praktik caregiver dan muatan lokal bahasa jepang. “Peserta menunjukkan perkembangan pesat, mampu mengikuti materi praktik caregiver hingga materi muatan lokal bahasa jepang dasar. Keterampilan ini menjadi bekal utama mereka untuk bekerja dan membawa nama baik Indonesia di Jepang,” ujarnya.

Salah satu peserta, Nia Ade Arlenita, menyampaikan kesan positif selama mengikuti pembelajaran. “Saya ingin bekerja di Jepang sebagai caregiver untuk membantu perekonomian keluarga. Selama 61 hari belajar, saya menikmati prosesnya dan memahami materi bahasa maupun praktik. Harapan saya setelah program ini adalah segera bekerja dan bisa membanggakan orang tua,” tuturnya.

Selain pelatihan, LKP Citra juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan, antara lain PT Multi Lintas Buana Raya, PT Abunimah Sejahtera Utama, PT CCS (Citra Cakrawala Suksesiindo), dan Asia Sustainable Business Cooperative, sebagai mitra penempatan tenaga kerja.

Testimoni serupa disampaikan Septi, alumnus LKP Citra Program PKK tahun 2023 yang kini bekerja di Jepang. Ia menceritakan masa-masa dirinya sebelum mengikuti Program PKK di LKP Citra. ”Hidup saya penuh keraguan karena pekerjaan yang saya jalani saat itu hanya cukup untuk kebutuhan harian. Saat pelatihan, untuk pertama kalinya saya merasakan harapan,” tuturnya. 

Selama 522 jam pelajaran, Septi mempelajari tentang perawatan lansia, etika kerja, dan menjadi pribadi yang lebih sabar serta kuat. ”Para instruktur membimbing kami dengan sepenuh hati, dan dukungan teman-teman membuat proses belajar menjadi lebih ringan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Septi menyampaikan bahwa pelajaran bahasa Jepang yang awalnya terasa berat justru menjadi kunci pembuka jalan hidup baru baginya. ”Ketika saya mendapat kesempatan bekerja di klinik geriatri di Jepang, saya merasa bangga sekaligus terharu. Penghasilan sekitar Rp13–15 juta per bulan memungkinkan saya mengirim uang secara rutin kepada orang tua dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga,” katanya.

”Saya tidak pernah lupa dari mana semua ini dimulai. LKP Citra bukan sekadar tempat belajar, tetapi tempat di mana saya menemukan kembali kepercayaan diri. Program PKK dari Kemendikdasmen telah memberikan kesempatan yang sangat berarti—kesempatan untuk hidup lebih baik dan membanggakan keluarga. Jika dulu masa depan saya terasa gelap, kini saya menatapnya dengan penuh keyakinan. Terima kasih LKP Citra, terima kasih Program PKK,” lanjut Septi.

Sementara itu, Siti mengungkapkan bahwa pemerintah terus memberikan pembinaan, pendampingan administrasi, serta surat dukungan bagi peserta. “Harapannya, setelah lima tahun bekerja dan kembali ke daerah asal, para peserta dapat memperoleh pembinaan lanjutan dari pemerintah daerah agar dapat berkontribusi di Cilacap. Sebagian peserta juga berpeluang kembali bekerja ke Jepang dengan visa baru, bahkan beberapa di antaranya dapat membawa serta keluarga mereka untuk melanjutkan karier di negeri Sakura,” jelasnya.

Program PKK merupakan bagian dari upaya pemerintah memperluas akses pendidikan vokasi berkualitas dan membuka jalan mobilitas ekonomi bagi masyarakat. Program ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden RI dan mendukung visi Kemendikdasmen untuk mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua”, terutama melalui pemberdayaan talenta muda di berbagai daerah.

Penulis: Shaka

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait