Diterbitkan pada: 18/09/2025
Kairo, Mesir, Kemendikdasmen - 14 September 2025 menjadi momentum bersejarah bagi pengembangan bahasa Indonesia di dunia internasional. Utusan Khusus Rektor Universitas Al Azhar, Prof. Husam Badr, menyerahkan putusan original Majlis Tinggi Al Azhar Nomor 343 tahun 2025 tertanggal 12 Juli 2025 mengenai pendirian Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) di kampus Universitas Al Azhar Kairo. Putusan ini diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Kairo Lutfi Rauf, didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Muta'ali pada acara di Wisma Duta KBRI Kairo. Program studi ini dijadwalkan mulai aktif pada tahun akademik 2025/2026. “Pembukaan program studi ini menandai langkah maju penting sebagai pengakuan kelembagaan Al Azhar terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa global dan bahasa kebudayaan yang memiliki peran signifikan di dunia internasional, khususnya Timur Tengah. Muta'ali turut menambahkan pentingnya pengakuan bahasa Indonesia di tingkat internasional seperti di Al Azhar tidak lepas dari strategi nasional pemerintah Indonesia dalam pengembangan dan pembinaan bahasa, terutama di sektor pendidikan dasar dan menengah. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin, dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Badan Bahasa telah mengembangkan strategi komprehensif untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia melalui penguatan pembelajaran resmi di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Menurut Rencana Strategis Badan Bahasa 2020-2024, salah satu sasaran utama adalah meningkatkan peran bahasa Indonesia untuk pengembangan diplomasi kebahasaan dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pengembangan kurikulum bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan abad 21, termasuk aspek literasi dan kecakapan komunikasi yang mendalam sekaligus modern. Di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Kemendikdasmen secara aktif menyusun kurikulum pengajaran bahasa Indonesia berbasis kompetensi yang mengintegrasikan kecakapan literasi, pemahaman budaya, dan penggunaan bahasa yang tepat dalam berbagai konteks kehidupan. Pembelajaran bahasa Indonesia didorong untuk tidak sekadar menjadi kemampuan mekanis membaca dan menulis, tetapi juga membangun karakter, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis. Selaras dengan itu, Kemendikdasmen melalui Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 Tahun 2025 menetapkan pedoman ketat tentang pengawasan dan peningkatan penggunaan bahasa Indonesia di lembaga pendidikan dan ruang publik untuk menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan pendidikan nasional. Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat dasar dan menengah berperan sebagai fondasi penting yang memungkinkan bahasa Indonesia berkembang secara natural dan berkelanjutan. Dengan pembelajaran yang bermutu dan berstandar tinggi, anak didik menjadi generasi penerus yang mampu membawa kebudayaan dan identitas bangsa ke panggung dunia. “Pengakuan atas kelayakan dan mutu studi bahasa Indonesia di universitas bergengsi seperti Al-Azhar Kairo adalah salah satu bukti keberhasilan strategi pembinaan bahasa tersebut, yang dimulai sejak di bangku sekolah dasar. Di Al Azhar, bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan sebagai bahasa, tetapi juga sebagai medium untuk mengenal budaya, sejarah, dan diplomasi Indonesia,” tegas Muta'ali. Selanjutnya, Muta'ali mengungkapkan bahwa pengembangan kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dan berlanjutnya pendirian program studi Bahasa Indonesia di Al Azhar adalah langkah strategis untuk memperluas jangkauan internasional bahasa Indonesia serta mendukung diplomasi budaya yang selama ini terus berjalan secara intensif. Penyerahan putusan Majlis Tinggi Al Azhar tentang pendirian Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan puncak dari kerja keras diplomasi budaya dan pengembangan pendidikan bahasa Indonesia secara konsisten. Program ini menjadi bukti konkret bahwa bahasa Indonesia telah dipandang penting secara kelembagaan di kancah global, terutama di dunia akademik Timur Tengah.* (Penulis dan Dokumentasi: Atdikbud KBRI Kairo/Editor: Andrew, Denty)
Sumber: Atdikbud KBRI Kairo
Penulis: Andrew
Editor: Denty Anugrahmawaty