Diterbikan pada: 5 Desember 2025
Jakarta, 5 Desember 2025 — Dalam upaya memperkuat penjaminan mutu pendidikan secara berkelanjutan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah menyelenggarakan Widyaprada Summit 2025 bertema “Widyaprada sebagai Motor Penjaminan Mutu Pendidikan Menuju Layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Kegiatan ini dihadiri para Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, Kepala Balai Besar dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan dari seluruh Indonesia, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, dalam sambutannya menegaskan perlunya transformasi peran widyaprada dari sekadar pelaksana administratif menuju agen penjaminan mutu berbasis kompetensi, ilmu, dan pengalaman. “Widyaprada harus bertransformasi dari kewenangan struktural menuju otoritas substantif. Peran mereka tidak boleh hanya berfokus pada laporan administratif, tetapi menjadi penggerak peningkatan mutu pendidikan melalui pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki,” ujar Wamen Atip di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Kamis, (4/12). Ia menyoroti bahwa penjaminan mutu tidak dapat berjalan optimal apabila hanya bertumpu pada proses birokratis. Para widyaprada, menurutnya, memiliki modal penting berupa pengalaman panjang di satuan pendidikan dan daerah, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penguatan mutu. Wamen juga menambahkan bahwa capaian belajar peserta didik, termasuk hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA), sangat berkaitan dengan kualitas pendampingan dan peningkatan kompetensi guru yang turut melibatkan peran widyaprada di lapangan. Pada kesempatan tersebut, Wamen Atip secara resmi membuka Widyaprada Summit 2025 dengan memukul gong. Penyelenggaraan summit ini diawali kegiatan Call for Papers yang menerima 113 karya tulis dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, Panitia dan Tim Juri memilih 6 karya terbaik yang dianggap paling inspiratif dan relevan dengan penguatan mutu pendidikan. Keenam karya tersebut berasal dari BBPMP Jawa Barat (Agus Ramdani dan Dini Irawati), BBPMP Sulawesi Selatan (Rahmadana), BPMP Bengkulu (Rimayanti), BPMP DKI Jakarta (Sri Rakhmawanti), dan BPMP Nusa Tenggara Timur (Yandri), dengan fokus praktik baik di bidang literasi, inklusi, pendidikan karakter, pengembangan model penjaminan mutu, serta pendampingan kolaboratif. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, dalam laporannya menyampaikan bahwa widyaprada merupakan jabatan fungsional yang memiliki mandat langsung terkait penjaminan mutu pendidikan. Ia menekankan bahwa visi Kemendikdasmen untuk mewujudkan ”Pendidikan Bermutu untuk Semua” sangat bergantung pada penguatan peran widyaprada yang selama ini menjalankan pemetaan mutu, pendampingan, pembimbingan, serta pengembangan model penjaminan mutu di satuan pendidikan dan daerah. Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI), Harris Iskandar, menegaskan bahwa widyaprada perlu menjadi agen perubahan, aktivator dan pemicu, dengan menjadi fasilitator penjaminan mutu pendidikan. Widyaprada menjadi motor penggerak mutu dengan mengembangkan kompetensi, untuk merumuskan kembali standar. “AWI sebagai mitra strategis pemerintah kedepannya dapat memberikan kontribusi berbasis hasil yang menerapkan data-driven mindset, melakukan analisis secara mandiri serta menjadi advisor bagi pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Langkah ini merupakan upaya untuk memberikan hasil nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan," pungkas Harris. Sesi ini juga menghadirkan gelar wicara bertemakan “Widyaprada: Motor Penggerak Penjamin Mutu Pendidikan” dan juga sesi International Sharing yang menghadirkan Hywell Coleman dari Tanoto Foundation dan juga Jenny Lewis dari INOVASI. Kegiatan ini telah disiarkan langsung melalui kanal Youtube Ditjen PAUD Dikdasmen dan dapat disimak melalui tautan berikut https://tr.ee/widyapradasummit2025. Kemendikdasmen menegaskan bahwa Widyaprada Summit 2025 menjadi momentum untuk menghimpun praktik baik, memperkuat jejaring, dan mendorong konsolidasi penjaminan mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui forum ini, kontribusi substansial widyaprada diharapkan semakin optimal dalam mendukung penyediaan layanan pendidikan yang bermutu, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh peserta didik.*** (Penulis: Tim Ditjen Vokasi PKPLK/Editor: Denty A., Seno H./Fotografer: Shaka)
Penulis: Shaka
Editor: Denty Anugrahmawaty
Dinas Pendidikan
Ruang Pemerintah
Sekjen