Diterbikan pada: 21 November 2025
Jakarta, 21 November 2025 – Dalam rangka mendukung misi Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan MAARIF Institute for Culture and Humanity menyelenggarakan Ngobrol Bareng Wamen Fajar (NGAJAR) pada kegiatan Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XII Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ketahanan komunitas berbasis sekolah melalui pengarusutamaan nilai-nilai karakter dan keterampilan bagi para murid. Gelar wicara yang mengangkat tema “Budaya Sekolah Aman, Nyaman, dan Gembira” ini, menekankan pentingnya lingkungan belajar bebas dari kekerasan, relasi sosial yang sehat, serta proses belajar yang menyenangkan bagi murid. Acara ini diikuti 100 pelajar SMA/sederajat terpilih dari 87 sekolah yang tersebar di 25 provinsi Indonesia. Mereka mengikuti serangkaian pelatihan tentang toleransi, persatuan, kebinekaan, serta kepedulian terhadap isu lokal dan global.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan bahwa sekolah harus menjadi ruang yang bebas dari diskriminasi dan kekerasan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. “Setiap sekolah wajib membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), kanal aduan yang mudah diakses. TPPK inilah yang mendeteksi, mengantisipasi dan menangani jika terjadi tindakan kekerasan, perundungan di lingkungan sekolah serta mendampingi korban dan memberikan sanksi kepada pelaku,” ujar Fajar di Jakarta (20/11).
Dalam paparannya, Wamen Fajar menekankan bahwa regulasi hanya dapat berjalan efektif apabila seluruh warga sekolah memiliki komitmen yang sama. “Peraturan tidak cukup. Pelaksanaan di lapangan harus konsisten, dan semua pihak perlu sadar bahwa tidak boleh ada ruang bagi kekerasan sedikit pun,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kemendikdasmen juga sedang menyempurnakan regulasi tentang membangun budaya sekolah yang aman dan nyaman serta menyempurnakan kebijakan Permendikbudristek 46/2023 agar lebih relevan dengan kondisi terkini.
Selain itu, menurutnya, penguatan kompetensi guru Bimbingan dan Konseling (BK) juga menjadi fokus penting. Pelatihan Guru BK ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendampingi murid secara holistik, mencakup aspek pribadi, sosial, emosional, hingga perencanaan karier. “Kami pun melakukan pelatihan guru-guru konseling. Guru-guru sekarang harus punya keterampilan konseling dasar,” ungkapnya.
Menanggapi dinamika penggunaan teknologi di kalangan pelajar, Wamen Fajar menyampaikan pentingnya memanfaatkan teknologi secara bijak, selaras dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam yang digagas oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti, yang berprinsip mindful, meaningful, dan joyful learning. “Solusinya adalah literasi digital, mengenalkan pelajaran coding dan AI, serta menggunakan teknologi secara sehat dan aman,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Andar Nubowo, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dalam penyelenggaraan JPTB XII. Acara ini menampilkan Unjuk Karya Peserta, yaitu Deklarasi Pelajar Ramah, poster kampanye pelajar ramah, dan karya seni yang merefleksikan praktik baik penguatan karakter yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Andar menekankan pentingnya penguatan karakter bagi generasi muda sebagai fondasi membangun masa depan Indonesia. “Kegiatan seperti JPTB ini penting untuk memperkuat budi pekerti dan karakter yang baik bagi para pelajar. Kami berharap pengalaman ini bisa menambah pengetahuan dan jejaring positif yang menjadi modal berharga menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyampaikan bahwa di tengah derasnya perkembangan teknologi dan arus informasi, penguatan karakter menjadi kunci bagi pelajar untuk bersikap bijak dalam menghadapi berbagai tantangan. Ia juga menekankan pentingnya peran pelajar sebagai agen perubahan. “Salah satu aktor yang kami sangat berharap justru adik-adiklah yang nanti akan menjadi agen perubahan, penebar rasa kebaikan, toleransi, saling menghargai, dan saling menghormati,” tuturnya.
Rusprita menilai JPTB menghadirkan ruang interaksi yang memperkaya pengalaman para peserta. “Jambore ini menjadi ruang pembelajaran, menjadi ruang perjumpaan, di mana adik-adik bisa saling mengenal dan mengetahui bahwa kita anak-anak Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama,” jelasnya. Ia mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam masa depan bangsa. “Kalau kita bicara Indonesia 2045, artinya 20 tahun yang akan datang adik-adiklah yang akan memegang estafet pembangunan Indonesia,” tambahnya.
Selain sesi NGAJAR, peserta mengikuti rangkaian kegiatan lapangan, seperti Perjalanan ke Dermaga Kalibata – Kali Ciliwung, edukasi pengolahan sampah dan lingkungan, serta kunjungan ke BPMP DKI Jakarta melalui rute air dari Dermaga MT Haryono. Aktivitas ini dirancang untuk memperkuat kepedulian lingkungan dan kemampuan kolaborasi antarpelajar dari berbagai daerah.
Melalui JPTB XII, Kemendikdasmen melalui Pusat Penguatan Karakter bersama MAARIF Institute berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menebarkan kebaikan, toleransi, dan kepedulian di lingkungan masing-masing. Semangat ini menjadi modal penting bagi generasi muda dalam turut mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.*** (Penulis: Ikke & Tim Puspeka/Editor: Denty A., Seno H./Fotografer: Shaka)
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty
Ruang Sekolah
Sekjen
Sekolah Dikdasmen