Diterbikan pada: 13 November 2025
Bogor, 13 November 2025 - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menjadi pembicara kunci dalam rangkaian acara Pertemuan Pembelajaran Sebaya: Relawan Literasi Masyarakat (Relima). Dalam pidatonya, Wamen Fajar menegaskan bahwa membangun dan melakukan budaya literasi adalah salah satu cara memulihkan Kesehatan mental peserta didik.
“Hari ini saya sangat berbahagia dapat bertemu para pejuang literasi yang akan turun ke masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Saya ingin mengatakan bahwa kegiatan literasi yang dilakukan ini tidak semata-mata mengajarkan anak-anak kita bisa membaca dan menulis atau memahami teks. Namun sebenarnya, aktivitas literasi yang jika dilakukan dengan baik dan benar dapat membantu murid memulihkan kesehatan mental mereka,” ungkap Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, di Bogor, Selasa (11/11).
Pada kesempatan itu, Wamen Fajar juga menyoroti tentang fenomena murid yang terpapar penuh pesan media sosial. Ia menyebut bahwa peran Relima dalam hal ini adalah sangat penting untuk dapat hadir membangun budaya literasi, mengajak murid aktif membaca langsung dari buku, serta menggali berbagai makna baik dari buku yang dibaca.
“Saya mendukung penuh adanya Relima ini yang nantinya juga dapat membangun pertumbuhan sosial masyarakat untuk peserta didik. Ketika interaksi sosial itu pudar dengan adanya media sosial, saat ini sangat diperlukan peran komunitas seperti Relima yang bisa menjembatani antara sekolah dan juga masyarakat. Sehingga, budaya literasi juga menumbuhkan dan membuat murid menjadi manusia yang bermakna,” ujar Wamen Fajar.
Kepada ratusan peserta, Wamen Fajar berharap pembekalan Relima ini dapat membawa manfaat yang baik nantinya untuk masyarakat dan pendidikan Indonesia. “Mari kita bersama-sama membangun budaya literasi yang dapat membangun kognitif yang baik untuk masyarakat dan peserta didikIndonesia. Selamat mengikuti pembekalan dan selamat berjuang para pegiat literasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 180 relawan dari 177 Kabupaten/Kota, serta 34 Fasilitator Daerah (Fasda) program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tingkat Provinsi.
“Pada sesi ini kami mengundang para pembina dari berbagai kementerian, mulai dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Kementerian Dalam Negeri. Dengan harapan, khusus paparan dari Kemendikdasmen akan menghasilkan ide dalam membangun budaya literasi dalam lingkup masyarakat dan peserta didik,”tutup Aminudin Aziz.*** (Penulis & Fotografer: Destian/Editor: Denty A., Seno H.)
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Nomor: 777/sipers/A6/XI/2025
Penulis: Destian Rifki
Editor: Denty Anugrahmawaty
Badan Bahasa
Pegiat Literasi
Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi dan Sains Teknologi
Pembangunan Bahasa dan Sastra