Batam, 2 November 2025 – “Kami ingin semua anak ikut, karena ini untuk masa depan mereka,” ujar Mistyah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 8 Batam, dengan nada penuh semangat. Pernyataan itu menggambarkan suasana di SMAN 8 Batam, salah satu sekolah yang sedang melaksanakan gladi bersih Tes Kemampuan Akademik (TKA), Kamis (30/10). Hari itu, ratusan siswa kelas XII tampak serius menatap layar komputer, mengikuti uji coba nasional yang menjadi tonggak baru pemetaan kemampuan akademik murid di Indonesia. Pelaksanaan gladi bersih TKA ini merupakan bagian dari gelombang kedua yang digelar 27–30 Oktober 2025, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran BS-KAP Nomor 3866/H.H4/SK.01.01/2025. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, meninjau langsung kesiapan sekolah sekaligus berdialog dengan para guru dan siswa yang tengah mengikuti simulasi. “TKA adalah asesmen standar nasional untuk mengukur capaian akademik murid sesuai kurikulum yang berlaku,” jelas Wamen Fajar. “Seluruh prosesnya tanpa pungutan biaya karena dibiayai oleh negara agar semua murid memiliki akses yang setara,” tegasnya. Kerja Bersama untuk Sukseskan TKA Tanpa Hambatan “Awalnya kami terkejut TKA tiba-tiba dilaksanakan tahun ini,” ujar Mistyah. “Tapi kami segera berbenah, menyiapkan sarana, dan melibatkan seluruh siswa. Kami tidak ingin ada yang tertinggal.” Hari pertama gladi bersih sempat terkendala jaringan, tetapi sekolah cepat belajar. “Sekarang sudah lancar. Proktor siap sejak pagi, anak-anak bisa login tanpa kendala,” tambahnya. Dari sisi pembinaan, Akamna Azia, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, menuturkan bahwa dukungan moral menjadi kunci. “Tidak semua siswa langsung antusias, jadi kami berikan motivasi terus-menerus. Setiap Senin saat apel dan Jumat setelah Yasinan kami ajak mereka semangat. Bahkan guru dan siswa belajar tambahan di akhir pekan dengan sukarela,” jelasnya.
SMAN 8 Batam dikenal sebagai salah satu sekolah dengan jumlah peserta TKA terbanyak di Kepulauan Riau, mencapai 765 siswa. Sekolah ini menambah 20 unit komputer baru, menata empat laboratorium dengan 35–36 personal computer (PC), dan bekerja sama dengan PLN untuk memastikan pelaksanaan tanpa gangguan listrik.