Diterbikan pada: 10 Agustus 2025
Garut, 10 Agustus 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjalin kolaborasi strategis dengan Komisi X DPR RI melalui Lokakarya “Peran Humas Muda sebagai Agen Budaya Digital yang Positif untuk Pendidikan Bermutu dan Berkarakter”. Acara yang digelar di Aula Institut Pendidikan Indonesia (IPI), Garut, Jawa Barat pada Minggu (10/8) menghadirkan Anggota Komisi X DPR RI, pimpinan Kemendikdasmen, 200 peserta dari kalangan guru, siswa, orang tua, dan pegiat literasi digital. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan strategis mengenai etika digital, bahaya penyalahgunaan teknologi, hingga peran aktif pelajar dalam menyuarakan narasi positif pendidikan. Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal, Suharti, mengajak seluruh peserta menjadi humas muda di lingkungan pendidikan untuk mengembangkan literasi digital, menebarkan hal-hal positif, serta menjaga karakter bangsa di tengah derasnya arus informasi global. "Ruang digital membawa peluang besar untuk belajar dan berkreasi, namun risiko seperti perundungan, penyebaran konten yang tidak sesuai, dan kebocoran data pribadi terus mengintai. Karena itu, kolaborasi semua pihak diperlukan untuk menciptakan ruang digital yang aman, beretika, dan mendukung tumbuh kembang generasi muda," ujarnya mengutip pesan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada kesempatan berbeda. Suharti juga menjelaskan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, baru saja menandatangani Nota Kesepahaman bersama enam kementerian untuk menjalankan Rencana Aksi Implementasi PP Nomor 17 Tahun 2025 atau PP Tunas. Regulasi ini dirancang untuk melindungi anak dari risiko dunia maya—mulai dari kontak dengan orang asing, paparan konten yang tidak sesuai, kebocoran data pribadi, hingga kecanduan gawai," ujarnya. Suharti menjelaskan dengan fakta, bahwa 94% remaja usia 9–15 tahun sudah menggunakan gawai dan lebih dari separuh anak usia SD telah mengakses internet. Peran humas muda di sekolah dan komunitas menjadi semakin penting untuk menyebarkan nilai-nilai literasi digital dan budaya positif. Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, yang hadir sebagai pembicara kunci turut mengajak peserta agar menjadi jembatan komunikasi yang menghubungkan sekolah, orang tua, dan komunitas, serta memastikan aktivitas digital selaras dengan nilai luhur bangsa. “Humas muda membutuhkan pembekalan nilai dan literasi kewarganegaraan digital sebagai fondasi untuk membentuk perilaku daring yang sehat dan beretika. Generasi muda harus berperan aktif sebagai pencipta konten yang bermanfaat, bukan sekadar penikmat. Dengan cara ini, budaya digital positif dapat menjadi penopang utama pendidikan berkualitas dan penguatan karakter unggul bangsa”, ujarnya. Dalam laporannya, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto, menyampaikan urgensi dari diadakannya kegiatan ini. Tantangan penggunaan media sosial seperti screen time berlebihan, perundungan, paparan konten yang tidak sesuai, hingga kebocoran data pribadi perlu dipahami oleh siswa agar mereka paham akan bahayanya. Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Ma’ruf El Rumi turut menjelaskan bagaimana algoritma media sosial bisa membentuk cara berpikir, berinteraksi, dan mengambil keputusan generasi muda, yang jika dibiarkan dapat berubah dari personalisasi menjadi polarisasi hingga memicu disintegrasi bangsa. Para peserta nampak bersemangat mengikuti kegiatan ini terlihat dari aktifnya mereka mencatat materi dan bertanya pada saat sesi diskusi. Salah satunya adalah Muhammad Rifki dari SMK Al Madani Garut, yang juga konten kreator. Ia memaknai peran humas muda sebagai agen perubahan digital yang membangun komunikasi sehat. Ia mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari lokakarya ini. Sebagai konten kreator, ia membagikan aktivitas sehari-hari yang selaras dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti cara bangun pagi, tips belajar efektif, dan lainnya. Peserta lainnya, Ita Habibi, Guru SMPN 1 Garut dan Ahmad Darmawan, guru SMPN 2 Garut, juga menekankan pentingnya peran humas muda di sekolah. Ita, memanfaatkan media sosial untuk konten edukatif dan berencana membentuk komunitas kesiswaan penggerak konten positif. Ahmad menyoroti perlunya pembiasaan kegiatan positif di sekolah untuk mengurangi ketergantungan gawai, serta pentingnya teladan dan motivator bagi generasi muda. Menurutnya, acara ini memberi wawasan penting bagi guru dan siswa agar lebih bijak di dunia maya. Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat #PendidikanBermutuuntukSemua
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X:x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 427/sipers/A6/VIII/2025
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty
Dinas Pendidikan
Sekjen
Mitra Dikdasmen
Sastrawan
Pegiat Literasi
Pembangunan Bahasa dan Sastra