Diterbikan pada: 8 Agustus 2025
Jakarta, 8 Agustus 2025 - Dalam rangkaian acara Filantropi Indonesia Festival 2025, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan pentingnya kolaborasi yang sistemik antara pemerintah dan sektor filantropi untuk mendorong transformasi pendidikan nasional. Pada sesi paralel bertajuk "Bersinergi Cerdaskan Negeri: Mendorong Kolaborasi dan Kebijakan untuk Penguatan Ekosistem Filantropi Pendidikan", Wamen Fajar menyampaikan bahwa strategi utama pemerintah adalah membangun partisipasi semesta demi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. “Kami sekarang sedang melakukan beberapa kebijakan yang sifatnya mendorong transformasi besar di dunia pendidikan. Utamanya adalah menyesuaikan regulasi dan membangun regulasi baru yang lebih adaptif. Strategi kami adalah membangun partisipasi semesta untuk mencapai pendidikan bermutu untuk semua. Keterlibatan dunia filantropi sangat krusial,” ungkap Wamen Fajar di Jakarta, Kamis (7/8). Wamen Fajar juga menyoroti pentingnya integrasi data program filantropi ke dalam sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan Rapor Pendidikan, agar intervensi yang dilakukan dapat lebih terukur dan tepat sasaran. Saat ini, sebagian besar kerja filantropi belum terhubung langsung dengan basis data pemerintah, sehingga potensi kolaborasi belum maksimal. “Perlu ada satu kolaborasi yang lebih sistemik yaitu bagaimana kelompok-kelompok filantropi ini menjadi bagian dari ekosistem pendidikan nasional secara sistemik dan itu bisa dilakukan dengan salah satu caranya adalah mengintegrasikan data program-program filantropi ke dalam sistem Dapodik dan juga Rapor Pendidikan, supaya tidak ada tumpang tindih program filantropi Bapak Ibu semua dengan program pemerintah yang sudah ada supaya kemudian kolaborasi ini bisa memperbesar dampaknya,” jelasnya. “Kita bisa mengerjakan secara bersama-sama agar dampak kerja-kerja filantropi dan kebijakan kami di pemerintah itu bisa bermuara pada satu hal yang sama. Sehingga kita bisa menghasilkan perubahan yang sistemik dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi,” imbuhnya. “Ini menggambarkan besarnya kepercayaan dan harapan bahwa pendidikan adalah fondasi pembangunan berkelanjutan yang menyentuh langsung aktornya,” ujar Dian. Ia juga menekankan bahwa sektor pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, dari usia dini hingga dewasa, dari pendidikan formal hingga nonformal, dengan dimensi kognitif, perilaku, hingga vokasi. Kompleksitas ini menciptakan ekosistem yang saling terhubung dan saling memengaruhi bahwa gotong royong adalah kunci dalam mencapai tujuan besar bangsa. “Perhimpunan Filantropi Indonesia yang memiliki lebih dari 250 anggota di seluruh Indonesia dan terus bertanggah, di mana saat ini 80 lebih lembaga masuk dalam kluster pendidikan, memiliki harapan besar terbangunnya platform dialog, kreasi, kolaborasi, dan aksi kolektif multi-stakeholder antara filantropi dengan pemerintah, dengan masyarakat madani, dengan dunia usaha, dunia akademis, membangun sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan agar terwujud generasi Indonesia emas. Karena hanya dengan gotong royong, tujuan besar kita bisa tercapai,” ucap Dian. Dian menegaskan bahwa gotong royong adalah kunci dalam mencapai tujuan besar bangsa. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakil Menteri yang telah membuka ruang sinergi strategis antara pemerintah dan sektor filantropi. “Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, lebih cerdas, dan lebih maju menuju generasi emas,” tutupnya. Sesi ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan dukungan kebijakan dalam memperkuat ekosistem filantropi untuk pendidikan. Dengan mengangkat strategi kolektif dalam menjawab tantangan akses, mutu, dan inklusi pendidikan, forum ini menjadi ruang strategis untuk menyinergikan inovasi, pendanaan, dan kebijakan demi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Laman: kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Sementara itu, Dian A. Purbasari, Wakil Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Filantropi Indonesia dan Direktur Bakti Barito, menegaskan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama sektor filantropi. Berdasarkan Indonesia Philanthropy Outlook 2024, pendidikan berada di posisi dua teratas bersama pemberdayaan ekonomi, disusul oleh kesehatan serta iklim dan lingkungan.
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 423/sipers/A6/VIII/2025
Penulis: Shaka
Editor: Denty Anugrahmawaty
Sekolah Kejuruan
Sekjen
Mitra Dikdasmen
Orang Tua
Pegiat Literasi
Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi dan Sains Teknologi