Diterbitkan pada: 21/12/2025
Jakarta, Kemendikdasmen - Malam puncak Gelar Karya Vokasi PKPLK 2025 menyuguhkan sajian luar biasa dari talenta-talenta para murid maupun alumni sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah luar biasa (SLB), lembaga kursus dan pelatihan (LKP), dan satuan pendidikan nonformal (SPNF). Perpaduan talenta ini menjadikan puncak malam Gelar Karya Vokasi PKPKL 2025 sebuah pertunjukan yang berkelas. Peserta didik LKP Sanggar Indra Kusuma turut tampil dengan bakat menari mereka melalui Tari Kreasi Nusantara yang dibawakan secara apik sebagai pembuka sebelum penayangan film dokumenter “Menjaga Api Kemajuan” dan berlanjut pada monolog yang disampaikan oleh Kepala SLB Mandiri Putra, Ita Sulistyowati. Menjaga Api Kemajuan merupakan film dokumenter terkait dengan program Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran. SLB Mandiri Putra menjadi salah satu penerima manfaat program tersebut. Sementara itu, Menteri Abdul Mu’ti dalam kesempatan tersebut kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan pendidikan untuk seluruh anak-anak Indonesia, tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui pendidikan khusus dan layanan khusus.
SMK Musik Perguruan Cikini (Percik), Jakarta menjadi penampil awal yang menyambut para tamu undangan di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menjadi panggung utama, Kamis (18/12/2025) malam. SMK Musik Percik merupakan salah satu SMK musik terbaik di Jakarta.
Pada malam puncak Gelar Karya, grup musik dari sekolah ini menampilkan sejumlah lagu sebagai pembuka, di antaranya Juwita, Kisah Romantis, dan Gemintang Hatiku
Penampil talenta bakat berikutnya adalah grup orkestra dari SMKN 2 Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Dikenal sebagai sekolah musik klasik tertua di Indonesia, bakat dan talenta para murid begitu terlihat dari penampilan mereka saat membawakan sejumlah lagu populer yang mengundang kekaguman dan membuat tamu yang hadir turut menyanyi, di antaranya lagu Terjebak dalam Waktu milik Barasuara hingga Tabola Bale dalam versi orkestra yang tak kalah luar biasa.
Selain talenta bakat para murid, talenta para alumni juga turut tampil dalam malam puncak Gelar Karya Vokasi PKPLK 2025. Rahmet Ababil menjadi salah satu penampil. Sebagai komika sekaligus alumnus SMKN 52 Jakarta, ia merasa bangga karena melihat banyak perubahan yang terjadi, terutama dalam pembelajaran vokasional di SMK. SMK juga dinilai memiliki lebih banyak program studi yang membuat masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan dapat mengasah bakat dan kompetensi mereka.
Kebanggan juga dirasakan oleh Putri Ariani yang tampil sebagai penutup malam puncak Gelar Karya Vokasi PKPLK 2025. Sebagai alumnus SMKN 2 Kasihan, Putri tampil dengan iringan musik almamaternya tersebut.
“Saya bangga menjadi bagian vokasi dan SMM Yogyakarta," ujar Putri.
Pada penampilan tersebut, Putri tak hanya tampil menunjukkan bakat menyanyinya yang telah diakui di ajang America's Got Talent, tetapi juga bakat menulis lagu. Empat lagu yang dibawakan semalam semuanya merupakan karyanya, termasuk lagu Berdaya Kita.
Sebelum acara usai, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, yang hadir dibuat kagum dengan bakat melukis dari murid SLB Mandiri Putra, Muhammad Tegar. Tegar merupakan penyandang tunadaksa dengan bakat melukis luar biasa istimewa, yakni menggunakan mulut.
Bakat dan talenta Tegar dalam melukis ditunjukkan melalui lukisan yang menggambarkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto atas program Revitalisasi Satuan Pendidikan di sekolahnya. Kepada Tegar, Mendikdasmen berjanji akan menyampaikan lukisan luar biasa tersebut kepada Presiden.
Sebagai informasi, malam Puncak Gelar Karya Vokasi PKPLK merupakan akhir dari rangkaian acara Gelar Karya yang berlangsung selama dua hari. Acara yang mengusung tema “Vokasi PKPLK Berkarya, Indonesia Berdaya” ini menjadi momen untuk merefleksikan kinerja dan capaian program pendidikan vokasi PKPLK sepanjang tahun 2025 serta menguatkan kolaborasi antara pemerintah, mitra industri, komunitas, media, dan masyarakat umum.
“Melalui berbagai program, kita tidak hanya memperkuat schooling, tetapi juga learning. Dan malam ini kita menyaksikan anak-anak Indonesia hebat dari berbagai latar belakang tampil dengan sangat baik,” ujarnya. (Nan/NA/AS)
Penulis: Andrew
Editor: Denty Anugrahmawaty