Diterbitkan pada: 19/11/2025
Bandung, Kemendikdasmen — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong penguatan implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) melalui sinergi catur pusat pendidikan, yakni keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Penguatan Implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/11). Kegiatan yang diikuti sekitar 200 peserta tersebut menghadirkan pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, serta perwakilan organisasi Persatuan Islam (Persis). Program ini merupakan bagian dari upaya nasional memperkuat karakter generasi muda melalui pembiasaan yang berkelanjutan. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menekankan bahwa pendidikan karakter tidak bisa dipisahkan dari unsur pembiasaan. “Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pembiasaan. Tujuh kebiasaan ini mengajarkan bahwa karakter dibangun melalui tindakan yang terus-menerus, bukan sekadar narasi,” ujarnya. Wamen Atip menambahkan bahwa keberhasilan pembiasaan sangat bergantung pada kerja bersama seluruh pusat pendidikan. “Tujuh kebiasaan ini tidak mungkin berhasil tanpa sinergi catur pusat pendidikan. Keluarga menjadi fondasi utama, sekolah memberi teladan, masyarakat menjadi ruang praktik, dan media berperan dalam menyebarluaskan nilai baik ini,” jelasnya. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat terdiri atas: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Program ini diluncurkan pada Desember 2024 dan diperkuat melalui Surat Edaran Bersama Nomor 1 Tahun 2025 antara Kemendikdasmen, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Umum Persis, Haris Muslim, turut menegaskan pentingnya keteladanan dalam pendidikan karakter. “Kebiasaan tidak akan menjadi karakter bila hanya dibacakan atau diucapkan. Ia harus dibiasakan, diteladankan, dan dihidupkan dalam keseharian,” ujarnya.*** (Penulis & Fotografer: Rayhan/Editor: Ririn, Seno H.) Menutup sambutannya, Wamen Atip menegaskan bahwa keteladanan adalah unsur utama dalam keberhasilan pendidikan karakter. “Dalam pendidikan karakter, diksi lewat aksi jauh lebih kuat daripada sekadar kata-kata. Itulah sebabnya keteladanan menjadi kunci keberhasilan,” pungkasnya. Melalui kegiatan ini, Kemendikdasmen berharap Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat semakin mengakar dan menjadi budaya bersama di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat Jawa Barat sebagai bagian dari upaya menyiapkan Generasi Emas 2045.
Penulis: Rayhan Parady
Editor: Denty Anugrahmawaty