Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Strategi Bunda PAUD dari Kota hingga Desa Wujudkan Pendidikan Prasekolah Bermutu

Diterbitkan pada: 18/11/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, 18 November 2025 Dedikasi para penerima Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025 menjadi cerminan semangat besar untuk memperkuat pendidikan anak usia dini di seluruh penjuru Indonesia. Mereka hadir membawa gagasan, strategi, dan kepedulian nyata dalam mendukung kebijakan nasional Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, di Jakarta (13/11).

Apresiasi yang diberikan negara merupakan bentuk ucapan syukur atas dukungan nyata 27 Bunda PAUD Provinsi, 185 Bunda PAUD Kabupaten/Kota, serta 178 Bunda PAUD Kecamatan dan Desa yang menjadi penggerak utama pendidikan anak usia dini (PAUD) bermutu untuk semua yang mengikuti Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025.

Salah satu penerima apresiasi, Idawati Waromi, Bunda PAUD Kab. Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, menjelaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan program PAUD di wilayahnya tidak terlepas dari kerja sama lintas sektor. “Banyak PAUD yang berjalan dengan keterbatasan fasilitas dan tenaga pendidik. Karena itu, kami membentuk jejaring bersama posyandu, gereja, dan PKK untuk mengedukasi orang tua tentang manfaat PAUD. Program ini terbukti meningkatkan jumlah anak yang mengikuti layanan PAUD di distrik-distrik terpencil,” ujar Idawati di Jakarta (13/11).

“Kami juga mengembangkan pembelajaran berbasis alam dan budaya lokal, seperti permainan tradisional dan kegiatan kebersamaan masyarakat. Dengan cara ini, anak-anak lebih aktif, senang belajar, dan merasa dekat dengan lingkungan sekitarnya,” tambahnya. Selain itu, Idawati juga memfasilitasi sejumlah guru PAUD untuk menempuh pendidikan formal di bidang pendidikan anak usia dini agar memiliki kemampuan mengajar yang lebih baik dan menjadi tenaga profesional dari daerah sendiri. 

Sementara itu, Witri Yenny Arifin, Bunda PAUD Wiyata Darma Pratama dari Jakarta Pusat, menggagas kolaborasi antara pemerintah kota, perguruan tinggi, dan lembaga masyarakat melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk mempermudah guru melanjutkan studi. “Kami bekerja sama dengan universitas agar guru PAUD bisa menempuh pendidikan S1 tanpa meninggalkan tugas mengajar,” ujar Fitriani.

Ia menekankan bahwa keterlibatan orang tua menjadi bagian penting dari keberhasilan pelaksanaan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah di Jakarta Pusat. “Kami selalu mengajak serta peran orang tua agar bisa bergandengan tangan dengan guru dalam mendampingi anak. Dengan kebersamaan itu, anak-anak merasa bahagia dan bersemangat mengikuti pendidikan PAUD satu tahun prasekolah,” ujar Fitriani.

Yani Fitriyati, Bunda PAUD Desa Inovatif 1, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, juga menerapkan strategi yang berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dan mutu tenaga pendidik. “Kami melakukan sosialisasi langsung agar orang tua memahami bahwa PAUD adalah fondasi utama pembentukan karakter dan kesiapan belajar anak. Dengan pendekatan yang hangat dan melibatkan tokoh desa, partisipasi masyarakat mulai meningkat,” ujar Yani.

Selain itu, Yani mengembangkan strategi peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dasar dan kerja sama dengan dinas pendidikan setempat. Ia percaya bahwa mutu tenaga pendidik yang baik akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan PAUD di desanya.

Upaya Bunda PAUD di berbagai daerah menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam pendidikan anak usia dini. Melalui strategi dan langkah Bunda PAUD, program Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah dapat berjalan merata dan berdampak nyata bagi perkembangan anak.*** (Penulis: Ikke, Intan/Editor: Denty A., Rona Uly)

Penulis: Uly

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait