Yogyakarta, 12 Agustus 2025 – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, dalam lawatannya ke Yogyakarta, Selasa (12/8), berkesempatan hadir dalam Monitoring dan Evaluasi Target Capaian Kinerja Sekolah Pascasarjana UGM Tahun 2025. Ia yang juga selaku anggota dewan penasehat (Advisory Board) Sekolah Pascasarjana UGM, menyampaikan apresiasi atas capaian akademik dan inovasi dalam kampus UGM.

“Sekolah Pascasarjana UGM memiliki keunggulan pada pendekatan multidisiplin yang memadukan sains, teknologi, dan seni budaya. Inilah yang kita butuhkan untuk menjawab kebijakan pendidikan nasional. Kita tidak hanya menyiapkan generasi yang cakap teknologi, tetapi juga yang berpikir kritis, berempati, dan memiliki nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.

Wamen Fajar mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) berbasis teknologi. Menurutnya, sinergi tersebut akan menjadikan Sekolah Pascasarjana UGM sebagai model pendidikan terintegrasi yang relevan dengan kebijakan nasional dan mampu memberi dampak luas, dari pendidikan dasar dan menengah hingga perguruan tinggi. Ia mendorong langkah strategis universitas dapat sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah RI khususnya dalam bidang pendidikan dasar dan menengah.

Menurut Wamen Fajar, kebijakan pendidikan nasional dalam pembelajaran saat ini berpusat pada murid, penguasaan literasi dan numerasi, serta pengembangan keterampilan abad ke-21. Arah pengembangan tersebut diukur melalui 8 dimensi profil lulusan, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

Arah kebijakan nasional yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam menginstruksikan sebagian besar dana Beasiswa dan anggaran riset difokuskan pada pengembangan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah mendorong Sekolah Pascasarjana UGM untuk memanfaatkan peluang tersebut, sekaligus mempertahankan kekuatan multidisiplin yang berpadu dengan keunggulan sosial serta humaniora.

“STEM perlu dikembangkan dengan berbasis seni, budaya, dan humaniora, yang merupakan DNA bangsa Indonesia. Pendekatan ini akan menjadi keunggulan Pascasarjana UGM sesuai dengan prioritas pemerintah terhadap pengembangan teknologi, sains, dan matematika,” pungkas Wamen Fajar.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Politik Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), sekaligus, Heri Wiranto, menegaskan bahwa pendidikan yang ia tempuh di UGM memberi manfaat nyata bagi tugasnya di pemerintahan.

“Pendidikan yang dijalani di Program S3 Pascasarjana UGM memberikan manfaat nyata, tidak hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga dalam merumuskan kebijakan strategis pemerintah RI. Ilmu yang diperoleh di kampus dapat diterapkan langsung dalam tugas sebagai pejabat negara, termasuk di bidang pendidikan, sehingga berdampak positif bagi organisasi, bangsa, dan negara,” ujar Heri yang juga alumni Program S3 Pascasarjana UGM. ***(Penulis: Ririn/Editor: Denty A.)

Penulis: Ririn Ramandani

Editor: Denty Anugrahmawaty

BSKAP Dinas Pendidikan Guru Dikdasmen Sekolah Dikdasmen Murid Dikdasmen Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi dan Sains Teknologi