Diterbitkan pada: 11/08/2025
Jakarta, Kemendikdasmen – Pada peringatan ke‑80 Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia memberikan perhatian khusus kepada guru-guru di seluruh Nusantara. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru”, sebuah inisiatif ambisisus yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetesi para pahlawan tanpa jasa. Bertempat di Kemendikdasmen, acara ini disiarkan langsung pada Rabu (6/8), melalui kanal resmi Kemdikdasmen, acara ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam memajukan pendidikan nasional. Sejumlah pejabat tinggi negara hadir, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno. . Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Suharti, menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud nyata perhatian dari Presiden, Prabowo Subianto, terhadap peningkatan kesejahteraan dan kompetensi Guru sebagai ujung tombak Pendidikan Nasional. “Hari ini kami melaporkan, pelaksanaan tiga program strategis dalam membentuk Afirmasi Negara kepada para pendidik, yaitu Bantuan Insetif bagi Guru Non-ASN, Bantuan Supsidi Upah (BSU) bagi pendidik PAUD Non-Formal, dan juga Bantuan Afirmasi untuk melakukan mengikuti pendidikan S1/D4 bagi Guru,” ujarnya. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, juga mengumumkan bahwa mulai Maret 2025, tunjangan sertifikasi guru akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru setiap bulan. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan sebuah langkah progresif untuk memastikan penyaluran dana yang lebih cepat dan efisien. Langkah-langkah ini, menurutnya, adalah bagian dari visi besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berpihak kepada para guru. Acara ditutup dengan prosesi peluncuran simbolis yang menandai dimulainya implementasi program-program sebagai wujud harapan baru bagi masa depan pendidikan di Indonesia. Yayan Sumiati, Guru dari Kelompok Bermain (KB) Dahlia asal Kabupaten Pandeglang, Banten, mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diberikan oleh pemerintah. Yayan Sumiati adalah satu dari lima perwakilan lembaga pendidikan yang diundang secara khusus untuk menghadiri acara peluncuran program "Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru" yang diselenggarakan di Kemendikdasmen. Yayan Sumiati menyampaikan bahwa bantuan ini sangat berarti, terutama bagi guru PAUD di perkampungan seperti dirinya yang tidak mendapatkan tunjangan tetap. "Pada intinya kita sangat berterima kasih atas bantuan BSU-nya. Mudah-mudahan kami sejahtera," ujarnya. Yayan menjelaskan bahwa guru PAUD di daerahnya sangat bergantung pada infak dari anak sekolah karena tidak ada iuran seperti SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) yang lazim di perkotaan. "Kalau dari kota mungkin ada semacam SPP, tapi kalau kita tidak ada sama sekali SPP itu," ujarnya. Yayan juga berharap bahwa program bantuan ini tidak hanya berhenti saat ini, tetapi dapat terus berlanjut. Bahkan, ia berharap nominal bantuan dapat ditingkatkan di masa mendatang. "Harapan saya sih, sesudah ini kalau bisa sih ditambahkan lagi nominalnya," ujarnya. Menjadi salah satu penerima bantuan dari Presiden, Yayan Sumiati merasa sangat bersyukur. Ia berharap program ini menjadi motivasi bagi guru PAUD lainnya untuk terus mengabdi dan mendidik generasi penerus bangsa, meski dengan keterbatasan yang ada.*** (Penulis: Avina/Editor: Denty A.)
Bantuan Insentif bagi Guru Non-ASN tahun 2025 diberikan kepada 341.248 guru yang telah memenuhi beberapa kriteria termasuk telah memiliki kualifikasi minimal S1/D4, namun belum memiliki Sertifikasi Profesi. Para guru yang memenuhi kriteria akan menerima Insentif sebesar 300rb/bulan untuk 7 bulan, dan akan diberikan sekaligus.
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty