Diterbikan pada: 31 Oktober 2025
Jakarta, 31 Oktober 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Aliansi Kebangsaan sekaligus peluncuran buku “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia: Epos Sumbangsih Cerlang Nusantara sebagai Pandu Masa Depan” karya Yudi Latif. Acara ini diselenggarakan di Jakarta, Senin (28/10), bertepatan dengan momen historis Sumpah Pemuda. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh bangsa, termasuk Ketua DPD RI periode 2009 – 2016, Irman Gusman, mantan Menteri Transmigrasi, Siswono Yudo Husodo, Ketua Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society, Omi Komariah Madjid, serta para akademisi, budayawan, dan pemangku kepentingan pendidikan. Mendikdasmen: Indonesia Negara Unik yang Menginspirasi Dunia Dalam sambutannya, Mendikdasmen menekankan signifikansi buku ini sebagai sumber inspirasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan bangsa Indonesia. “Buku ini menunjukkan betapa Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki nilai dan kekayaan yang luar biasa. Sering kali tanpa kita sadari, apa yang kita miliki sangat dikagumi dan menginspirasi negara lain, “ ujar Mendikdasmen. Ia juga menyoroti pentingnya buku ini sebagai materi pembelajaran sejarah bagi generasi muda, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, tentang Indonesia, alamnya dan penduduknya. Mendikdasmen menerjemahkan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya sebagai “unity in diversity” tetapi sebagai “unity is diversity”. Kesatuan Indonesia justru terletak pada keberagamannya. Wamen Atip juga turut memberikan sambutannya dalam peluncuran buku tersebut. Ia mengapresiasi pembahasan Deklarasi Juanda dalam buku itu. “Buku ini sangat relevan dengan upaya merawat kebangsaan Indonesia melalui nation building di tengah dinamika perkembangan zaman,” ujar Wamen Atip. Buku ini menguraikan signifikansi Indonesia bagi dunia melalui 22 bagian pembahasan, mencakup aspek geologi, geografi, oseanografi, keanekaragaman hayati, peradaban maritim, teknologi dan arsitektur, seni tradisional, hinga kontribusi Indonesia di pentas internasional melalui konferensi Asia – Afrika Juanda. Dukungan terhadap Pendidikan Karakter dan Pancasila Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyambut positif penerbitan buku ini sebagai materi rujukan penting dalam penguatan pendidikan karakter dan Pancasila. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar saat ini tengah mengadaptasi fragmen dari karya – karya Yudi Latif menjadi konten digital dan komik yang akan diajarkan di satuan pendidikan. Peluncuran buku ini juga didukung oleh Yayasan Dana Dharma Pancasila yang memberikan beasiswa penelitian bagi mahasiswa magister dan doktoral dengan fokus kajian tiga ranah Pancasila; tata nilai, tata kelola, dan tata sejahtera. Aliansi Kebangsaan : 15 Tahun Memperkuat Semangat Kebangsaan Aliansi Kebangsaan yang didirikan pada 28 Oktober 2010 merupakan jejaring cendekiawan se-Indonesia multidisiplin yang bertujuan memajukan kebangsaan Indonesia berdasarkan Pancasila. Dipimpin oleh Ponco Sutowo, organisasi ini telah berkiprah selama 15 tahun dalam membangun wawasan intelektual dan memperkuat semangat kebangsaan. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya intelektual yang memperkuat wawasan kebangsaan dan nilai-nilai pancasila bagi generasi muda Indonesia. Buku “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia” diharapkan dapat menjadi inspirasi dan panduan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.*** (Penulis: Rona Uly/Editor: Denty A., Seno H./Fotografer: BKHM) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Laman: kemendikdasmen.go.id Instagram: instagram.com/kemendikdasmen Facebook: facebook.com/kemendikdasmen YouTube: KEMDIKDASMEN Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers #PendidikanBermutuuntukSemua #KemendikdasmenRamah
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen
Ruang Publik
Guru Dikdasmen
Sekolah Dikdasmen