Jakarta, Kemendikdasmen — Puncak Apresiasi Semarak Sahabat Sekolah Dasar (SD) yang digelar di Jakarta pada Selasa (9/12) menghadirkan berbagai kisah inspiratif dari sekolah-sekolah yang telah mengimplementasikan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH). Acara ini semakin semarak dengan penampilan storytelling dari perwakilan siswa yang membagikan perjalanan mereka, mulai dari proses seleksi hingga pelaksanaan aksi nyata di sekolah masing-masing.

Perwakilan siswa dari SD Sawah Lega 02, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menceritakan bagaimana suasana sekolah mereka yang berada di kawasan pegunungan dan persawahan menjadi lingkungan yang sejuk dan mendukung pembelajaran. Mereka berbagi pengalaman mengikuti kegiatan pemusatan bersama peserta dari seluruh Indonesia, hingga akhirnya kembali ke sekolah untuk menjalankan aksi nyata bertema pelestarian bumi. “Aksi ini mencakup kegiatan menanam pohon, merawat tanaman, membersihkan lingkungan, serta mengimbaskan praktik baik ke sekolah terdekat,” ujarnya.

Puncak Apresiasi Semarak Sahabat SD juga menjadi ruang apresiasi bagi satuan pendidikan yang sudah melaksanakan aksi nyata dalam mengimplementasikan program G7KAIH. Terdapat total 25 penerima apresiasi dari empat kategori.

Salah satu penerima apresiasi, Kepala Satuan Pendidikan SD Inpres Kwamki II, Papua Tengah, Yulianus Adi Patattan, turut membagikan praktik baik yang dilakukan sekolahnya selama mengikuti program. “Suatu kebanggaan bagi kami menjadi salah satu penerima Apresiasi Sahabat SD Angkatan 1 Tahun 2025. Dengan fokus pada 14 program unggulan, kami melihat perubahan positif yang sangat nyata,” ujarnya.

Ia kemudian memaparkan berbagai program pembiasaan yang dijalankan sekolah, antara lain Pagi Ceria, PABERSA (Pagi Beribadah Bersama), SABER (Sabtu Beribadah), TRAPAPA (Tarian Raga Asli Papua Aktif), JUMBER (Jumat Bersih), Sahabat MBG, SABUH (Sabtu Buah), PEPUSCIL (Petugas Perpustakaan Cilik), CERPA CERIA (Cerita Pagi Ceria), pembiasaan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), BAKMI (Bakti Sosial Kwamki), hingga kampanye bangun pagi dan tidur cepat.

“Melalui program unggulan tersebut, murid dan seluruh warga sekolah kini bergerak bersama dalam pelaksanaan G7KAIH yang selaras dengan delapan dimensi profil lulusan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SDIT Khoiru Ummah, Bengkulu, Rajab Effendi, juga menyampaikan praktik baik melalui implementasi G7KAIH yang selaras dengan program yang ada di sekolahnya yaitu Sekolah Adab.

“SDIT Khoiru Ummah konsisten mengimplementasikan G7KAIH yang terprogram dengan baik. Beberapa di antaranya adalah ‘Sebutir Telur untuk Kaum Dhuafa’, Gerakan Tidur Cepat, Pesenku (Pekan Kreativitas Khoiru Ummah), PAPERKU (Papan Kreativitas Khoiru Ummah), Gerakan Olahraga Rutin, Hari Buah Sehat, hingga kampanye anti perundungan dan gerakan Bersalin (Berbagi dan Saling Peduli),” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa SDIT Khoiru Ummah berhasil meraih dua penghargaan dalam Puncak Semarak Apresiasi Sahabat SD, yakni kategori Sekolah Aktif dalam Pelaporan Aksi Nyata serta kategori Apresiasi Inovasi Media Informasi dan Publikasi melalui program Sekolah Berbasis Konten yang mendorong pengimbasan digitalisasi sekolah.

“Harapan kami, program ini terus berlanjut dan menyebar ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Program Sahabat SD sangat efektif dalam penguatan karakter karena pesan-pesan kebaikan disampaikan langsung oleh sahabat sebaya, sehingga mudah diteladani dan diterapkan,” ujarnya menutup pernyataan.

Harapan yang sama disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Surakarta, Jawa Tengah. “Semoga G7KAIH ini menjadi habituasi terutama bagi murid, sehingga benar-benar menjadi anak2 yg tangguh berkarakter dan berakhlak mulia,” ungkap Nursalam.

Penulis: Laili

Editor: Denty Anugrahmawaty

PaudDikdasmen Ruang Sekolah Guru Dikdasmen Sekolah Dikdasmen Murid Dikdasmen