Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Informasi Publik
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Puspeka Gelar Sinergi Temu Komunitas Nasional untuk Perkuat Pendidikan Karakter

Diterbitkan pada: 23/08/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, KemendikdasmenPusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan acara "Sinergi Temu Komunitas Nasional untuk Penguatan Pendidikan Karakter" yang bertujuan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Acara yang digelar pada 21-22 Agustus 2025 di Grand Sahid Jaya ini, dihadiri oleh 50 perwakilan organisasi dari lintas agama, profesi, dan komunitas.

Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, dalam laporannya menyampaikan bahwa penguatan karakter merupakan cita-cita besar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, cita-cita ini membutuhkan dukungan dari Catur Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dengan berbagai pihak untuk mengeskalasi inisiatif dan praktik baik yang telah dilakukan oleh komunitas.

Senada dengan itu, Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali, yang secara resmi membuka acara, menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah "perjuangan panjang dan jalan sunyi" yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh kementerian. Ia menekankan bahwa untuk menciptakan anak-anak yang berkarakter, diperlukan kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak.

Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan yang kontekstual dan relevan dengan generasi saat ini. Ia memberikan contoh sederhana, seperti program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat, giat belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan ini tidak akan berhasil tanpa peran orang tua dan organisasi masyarakat yang dapat memantau pelaksanaannya di luar lingkungan sekolah. Ia juga menyampaikan bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan merupakan prasyarat penting agar program-program pendidikan dapat berjalan dengan baik.

Dalam pidatonya yang humanis, Arif Jamali, juga menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan anak-anaknya yang merepresentasikan tantangan pendidikan karakter di era modern. Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa pendidik dan orang tua harus memahami gap generasi dan mengadopsi cara-cara yang kekinian serta menyenangkan dalam mendidik karakter anak.

Puspeka turut meluncurkan beberapa program prioritas lainnya, seperti Program Pagi Ceria, penguatan kegiatan ekstrakurikuler, penciptaan lingkungan belajar yang inklusif dan aman, serta penguatan kebinekaan. Gigih Anggana Yuda, perwakilan Subbag Tata Usaha Puspeka, menambahkan bahwa melalui platform “Siap Bersama”, Puspeka mendorong tata kelola kerja sama yang lebih tertib, transparan, dan adaptif. Ia berharap dengan adanya Temu Komunitas Nasional ini, semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkarakter, inklusif, dan berkelanjutan.

Sesi terakhir disampaikan oleh perwakilan Subbag Tata Usaha Puspeka, Gigih Anggana Yuda, yang menjelaskan pentingnya tata kelola kerja sama lintas lembaga melalui platform “Siap Bersama”. Menurutnya, kolaborasi dalam penguatan karakter harus berlandaskan prinsip saling mendukung, berkesinambungan, dan menumbuhkan rasa kepemilikan (sense of ownership) dari setiap mitra.

Melalui Temu Komunitas Nasional ini, Kemendikdasmen berharap semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkarakter, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.*** (Penulis: Avina, Nabila, Andrew/Editor: Denty A.)

Penulis: Rayhan Parady

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait